Tugas Etika Profesi di Bidang IT Menurut Diri Sendiri
Tugas 5
ETIKA PROFESI WEB DESIGNER
Perancangan web (web design) adalah istilah umum yang
digunakan untuk mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya berupa
hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui World Wide
Web, dengan menggunakan sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web.
Tujuan dari web design adalah untuk membuat website—sekumpulan konten online
termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada server web / server. Sebuah
website dapat berupa sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta
dapat bersifat interaktif ataupun statis.
Sedangkan perancang web atau desainer web (web designer)
adalah orang yang memiliki keahlian menciptakan konten presentasi (biasanya
hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna-akhir melalui World Wide
Web, menggunakan Web browser atau perangkat lunak Web-enabled lain seperti
televisi internet, Microblogging, RSS, dan sebagainya. Dengan
berkembangnya spesialisasi dalam desain komunikasi dan bidang teknologi
informasi, ada kecenderungan kuat untuk menarik garis yang jelas antara web
design khusus untuk halaman web dan pengembangan web secara keseluruhan dari
semua layanan berbasis web.
berikut adalah bagian hal yang harus dipahami oleh seorang web design:
berikut adalah bagian hal yang harus dipahami oleh seorang web design:
- Bahasa Mark-up (seperti HTML,XHTML dan XML)
- Gaya lembar bahasa (seperti CSS dan XSL)
- Client-side scripting (seperti JavaScript dan VBScript)
- Server-side scripting (seperti PHP dan ASP)
- Teknologi database (seperti MySQL dan PostgreSQL)
- Teknologi multimedia (seperti Flash dan Silverlight)
ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani, Ethos,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Dapat dikatakan bahwa etika
merupakan ilmu pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Macam-macam etika :
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara
apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa
tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat
bertindak secara etis.
Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi, etika normatif merupakan
norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
PROFESIONALISME
Berasal dari kata profesional yang mempunyai makna
berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme itu sendiri
adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang profesional
(Longman, 1987).
Secara umum ciri-ciri profesionalisme pada bidang informasi
teknologi ( IT ) adalah :
- Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pekerjaan IT
- Memiliki wawasan yang luas.
- Memiiliki kemampuan dalam analisa dan tanggap terhadap masalah yang terjadi.
- Mampu berkerjasama dan dapat menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan kerja
- Dapat menjaga kerahasian dari sebuah data dan informasi
- Dapat menjunjung tinggi kode etik dan displin etika.
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan
profesionalisme adalah agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat
melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki
etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan
Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar suatu individu di lingkungan itu :
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
- Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
- Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
ETIKA PROFESI WEB DESIGN
Sebelum merancang suatu situs, web-designer terlebih dahulu perlu mengetahui konsep yang ingin ditampilkan oleh perusahan atau pemilik situs. Ia harus memperhatikan tujuan, manfaat, serta target konsumen/pengunjung yang dituju, untuk dijadikan dasar pertimbangan ketika membuat rancangan. Dapat dikatakan , web-designer merupakan jembatan yang menghubungkan pemilik situs dengan user ( pengunjung situs ) . Semakin ramah halaman situs terhadap pengunjungnya, umunya semakin disukai.Di sini, kata ramah bisa diartikan sebagai mudah digunakan , menarik, aksesnya cepat, jenis huruf dan warnanya tidak membuat matanya lelah.
Semakin meluasnya pengunaan internet di masyarakat , menyebabkan profesi ini pun berkembang pesat. Dulu, order pembuatan situs hanya diperoleh dari perusahan-perusahaan besar saja. Sekarang, toko-toko kecil pun sudah mulai menyadari perlunya memiliki situs sendiri karena promosi melalui internet cakupannya lebih luas dan tak terbatas. Melihat respon masyarakat yang begitu besar terhadap internet sebagai salah satu media informasi, perkembangan profesi ini di masa mendatang cukup mendatang.
KODE ETIK SEORANG WEB DESAIN
Berikut adalah empat etika dasar untuk seorang web developer / web design:
1. Reliability / Reliabilitas
Seorang web developer memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa proyeknya bisa
selesai dan bisa digunakan oleh kliennya. Apabila seorang web developer
memiliki keragu-raguan atas kemampuannya menyelesaikan sebuah proyek, ia wajib
menginformasikan hal tersebut di awal pengerjaaan.
Adalah pelanggaran etika yang sangat buruk apabila proyek yang belum rampung
ditinggalkan oleh sang developer.
2. Confidentiality / Kerahasiaan
Dalam sebuah proyek website, seorang web desainer pasti akan menggunakan akses
code dan username untuk berbagai hal ( CMS, CPanel, Spanel, FTP ) yang bisa
didapatkan dari klien ataupun dari perusahaan hosting.
Adalah merupakan kewajiban web developer untuk menyimpan baik data tersebut
selama proyek berlangsung dan MELAKUKAN SERAH TERIMA RESMI DATA – DATA TERSEBUT
setelah proyek konstruksi selesai.
Toh kalau misalnya kliennya lupa, tinggal minta ISP untuk reset.
3. Usability / Kedaya guna-an
Sebuah website harus dibuat supaya useful / berguna, bukan terserah keinginan
kliennya. Sama seperti seorang kontraktor bangunan, harus bertanggung jawab
membuatkan rumah yang ada pintu dan atapnya.
Pertama, fungsi – fungsi yang ada di situs harus bisa berguna bagi pengunjung
dan bagi klien.
Contoh: Pengunjung bisa mencari isi situs dan klien bisa melihat data
pengunjung yang telah mengisi contact form
Kedua, web developer WAJIB untuk melatih kliennya untuk menggunakan situs
tersebut. Bahkan untuk hal – hal kecil seperti membuat email atau login ke
CPanel / SPanel.
Ada bagusnya untuk investasi waktu anda membuat user manual yang standar dan
tinggal diserah kepada klien setelah proyek selesai.
4. Longevity / Keabadian
Setelah sebuat website selesai, tugas anda dan klien anda baru selesai
SETENGAH.
Kenapa? Karena supaya sebuah website bisa berfungsi awet ada beberapa
persyaratan wajib. Yaitu:
- Keterlibatan klien dan
- SEO.
Website yang tidak diupdate / interaktif akan dilupakan oleh kliennya dan
website yang tidak melakukan SEO akan sepi pengunjung.
Jadi etika seorang web design harus diterapkan dalam menjalankan profesinya
agar setiap tugas-tugas yang dikerjakan bisa sesuai dan memenuhi aturan-aturan
yang berlaku baik dalam organisasi maupun di mata hukum. Artikel diatas
menjelaskan secara rinci mulai dari pengertian Web Design sampai ke etika yang
harus dilakukan Web Design. Disamping hal itu, perlunya attitude yang baik
dalam bersosialisasi merupakan hal yang utama dalam skill individual.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar